Artikel tanpa infografis itu bagai sayur tanpa garam, hambar. Oleh karena itu, saya pasti selalu menyisipkannya dalam setiap artikel yang ditulis. Dan, kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman mempercantik artikel blog dengan Canva.
Awal Perkenalan dengan Canva
Jauh sebelum memutuskan belajar blogging, saya sudah mengenal Canva. Saat itu saya menjadi reseller di sebuah distributor mainan edukasi, buku premium, alat rumah tangga, dan masih banyak yang lainnya.
Saya tergabung di sebuah grup chat untuk memudahkan komunikasi sesama reseller juga leader. Suatu hari di grup tersebut diadakan kulwhap mengenai cara mengedit gambar yang nantinya dijadikan sebagai bahan promosi.
Sebagai reseller sebenarnya tugas saya hanya mempromosikan produk-produk tersebut. Semua bahan promosi sudah disiapkan. Namun, saya dan yang lain tetap dibekali pengetahuan dan keterampilan mengedit gambar agar bisa membuat bahan promosi sendiri.
Sang pemateri kulwhap tersebut menyebut beberapa aplikasi yang bisa digunakan dan salah satunya adalah Canva. Saya langsung mengunduhnya dan mulai praktik. Bagi saya yang tidak jago design, tool ini cukup mudah untuk digunakan.
Saya mulai membuat bahan promosi sederhana berupa testimoni pelanggan dan product knowledge. Sempat saya menghapusnya dan mengganti dengan aplikasi lain yang juga disebutkan pemateri kulwhap saat itu.
Akan tetapi itu tidak berlangsung lama. Saya merasa Canva lebih user friendly dan tool yang satunya itu terlalu banyak menampilkan elemen LGBT. Kemudian saya beralih kembali pada Canva.
Kini saya sudah tidak aktif lagi menjadi reseller distributor itu, tetapi Canva masih kerap saya gunakan untuk mengedit postingan Instagram dan membuat infografis blog. Saya yang buta terhadap desain grafis merasa sangat terbantu dengan tool ini.
Related:
Pemandian Cipanas Garut Murah yang Sayang untuk Dilewatkan
Manfaat SEO on Page yang Wajib Blogger Pemula Tahu
Hujan Bulan Juni, Sebuah Karya dalam Lima Wahana
Mengenal Canva Lebih Dekat
Canva berfungsi sebagai tool untuk desain grafis yang menjembatani penggunanya agar dapat dengan mudah merancang berbagai jenis desain kreatif secara online. Mulai dari mendesain kartu ucapan, poster, brosur, infografik, hingga presentasi. Canva saat ini terdapat beberapa versi, web, iPhone, dan android.
Profil Canva
Canva adalah aplikasi desain grafis yang digunakan untuk membuat grafis media sosial, presentasi, poster, dokumen dan konten visual lainnya. Aplikasi ini juga menyediakan beragam contoh desain untuk digunakan.
Canva terdiri dari dua jenis layanan, yakni gratis dan berbayar. Pada layanan berbayar, Canva menyediakan Canva Pro dan Canva for Enterprise. Selain itu, pengguna juga bisa membayar produk secara fisik untuk dicetak dan dikirimkan.
Pada Juni 2020, Canva meraih A$60 juta dengan nilai valuasi A$6 miliar. Nilai ini hampir menggandakan valuasi pada 2019
Canva, Alat Tempur Andalan Para Blogger
Setelah menyelesaikan menulis artikel, para blogger belum bisa serta merta memposting-nya karena masih ada yang mesti dilakukan, yakni membuat infografis.
Infografis merupakan singkatan dari informasi dan grafis, yang merupakan informasi yang disajikan dalam bentuk teks yang dipadukan dengan elemen visual seperti grafik, gambar, ilustrasi, atau tipografi, sesuatu yang berbeda dengan infografik.
Berikut manfaat infografis bagi blogger:
- Meningkatkan performa blog
- Menarik minat pembaca
- Menyampaikan informasi lebih efektif
- Menjadikan konten lebih mudah dibagikan
- Membuat tulisan lebih hidup
Dan, di bawah ini merupakan alasan memilih Canva untuk membuat infografis:
- User friendly
- Memiliki ribuan template siap pakai
- Menyediakan berbagai macam elemen
- Fitur-fiturnya terus berinovasi menyesuaikan kebutuhan pengguna
Setelah masuk lebih dalam ke dunia blogging, saya menjadi tahu ternyata banyak juga rekan-rekan yang menjadikan Canva sebagai alat tempur. Baik yang pemula maupun yang sudah malang melintang di dunia persilatan ini :p
Salah satu blogger yang banyak membahas Canva adalah Mbak Hamim. Berikut tips dari Mbak Hamim agar sukses belajar desain menggunakan Canva:
- Kenali dan pahami fungsi fitur-fitur di dalamnya
- Maksimalkan diri untuk mengulik elemen yang ada
- Eksplore keyword
- Sabar dalam berproses
- Praktik! Praktik! PRAKTIK!
Related:
Sosok Pembaca Setia Ulasan Monica by Monica Rasmona
Pengalaman Mempercantik Artikel Blog dengan Canva, Sekece Apa Hasilnya?
Sebelum menggunakan Canva pastinya kita harus mengenal fitur-fiturnya terdahulu. Tidak perlu dihapalkan, kok. Semakin sering menggunakannya pasti akan semakin familier dengan semua fitur yang disediakan.
Ada dua cara mendesain di Canva, mulai dari canvas kosong atau menggunakan template yang telah disediakan. Kalau saya lebih sering memanfaatkan apa yang ada karena memang tidak memiliki jiwa seni.
Kita bisa mengedit sesuai selera dan kebutuhan. Berikut fitur dasar yang ada di Canva yang sering saya gunakan untuk mendesain:
- Template, pilihan berbagai macam template ready to use sesuai ukuran canvas yang kita pilih.
- Element, berisi tentang pernak-pernik element berupa line, shape, dan lain-lain. Semakin kita sering mengeksplore fitur ini, semakin besar kemungkinan kita menemukan elemen yang belum banyak dipakai orang.
- Text, di sini kita bisa menyesuaikan teks sesuai keinginan, dari segi jenis dan ukuran font.
- Gallery, untuk menambahkan foto atau video yang tersimpan di galeri ponsel.
- Photo, gambar yang disediakan oleh Canva.
Related:
Kim Tae Hyung from Zero to Hero
Lagu Romantis Peterpan, Favorit Kamukah?
Cara Merawat Skin Barrier, Nomor 5 Wajib Kamu Coba
Sebelumnya saya membuat infografis dalam berbagai ukuran, ada banner untuk judul blog dan ukuran Instagram untuk infografis di badan artikel. Namun, kini saya kerap menggunakan ukuran yang sama.
Banner yang disediakan Canva berukuran 6912 x 3456 piksel. Namun, sekarang saya mulai membiasakan menggunakan ukuran banner blog, yakni 2240 x 1260 piksel, mengikuti para blogger yang lebih berpengalaman.
Setelah memilih ukuran kanvas, kita bisa menggunakan fitur lain. Saya biasanya memilih template dan mengkreasikannya, bisa dengan menghapus elemen yang tidak diperlukankan atau menambahkan foto dari galeri ponsel.
Untuk keyword, saya paling sering menggunakan blogger, ibu rumah tangga, dan girl in veil. Kata kunci itu mewakili persona saya yang ditampilkan di sosial media. Sayangnya, saya masih menggunakan Canva gratis sehingga belum bisa menikmati fasilitas yang disedakan Canva dengan maksimal.
Saya sudah hampir tiga tahun menggunakan Canva. Selama ini sudah merasa cocok karena user friendly. Satu-satunya kekuragan yang dirasa adalah perihal sinyal. Sekali kuota unlimited habis, sudah deh Canva tidak bisa dibuka meskipun ada kuota multimedia. Padahal untuk aplikasi lain masih bisa dibuka.
Nah, itu dia pengalaman mempercantik artikel blog dengan Canva yang bisa saya bagikan. Hasilnya bisa sekece apa tergantung kreativitas masing-masing. Bagi yang pintar ngulik pasti bisa menghasilkan desain ciamik meskipun hanya bermodal Canva gratisan. Selamat mencoba, Bestie.
Saya juga masih tim gratisan mbak wkwk. Tos duluuu hehe.
ReplyDeleteTos ah, next semoga ada promo miring buat Canva Pro :p
Delete