Jika icon copy paste tidak berhasil (karena pembatasan akses oleh browser), gunakan CTRL+c untuk copy dari artikel sumber, dan CTRL+v untuk paste di area penulisan.
Saya membaca berulang kali kalimat di atas dengan putus asa. Setiap selesai membacanya, saya kembali ke kata pertama dan berharap ada yang salah dengan pemahaman saya. Namun, yang terjadi saya malah semakin yakin bahwa lomba blog kali ini mengharuskan submit artikel via laptop.
Saya seorang momblogger yang masih terus belajar di rimbunnya rimba blogging. Dengan ngeblog saya jadi memiliki kepuasan dan kebanggaan terhadap diri sendiri di tengah perasaan tidak berdaya sebagai ibu rumah tangga full. Selain itu, menulis merupakan wahana healing bagi saya.
Selama ini saya blogging via ponsel. Tidak ada kendala yang berarti selain saat mencoba pasang Google Analytics untuk menganalisis performa blog dan saat utak-atik template. Memang saya merasa kepayahan, tetapi masih bisa diatasi.
Hingga sekitar satu bulan lalu saya daftar sebuah job brand otomotif. Scope of Work-nya biasa saja, hanya menulis artikel tanpa harus menyematkan link atau menyisipkan keyword tententu. Namun, masalah timbul kala artikel itu harus juga diunggah ke microsite jenama otomotif tersebut.
Mereka meminta peserta untuk menyalin artikel job tersebut ke microsite. Ada pemberitahuan bahwa proses penyalinan itu tidak bisa copy terus paste karena adanya pembatasan akses browser. Jalan satu-satunya adalah ctrl C lalu ctrl V.
Hal sederhana ini tentulah layaknya mimpi buruk bagi saya yang terbiasa flash blogging. Mau tidak mau proses itu harus dijalankan di komputer. Untungnya saat itu adik bungsu sedang ada di rumah jadi saya bisa meminjam laptopnya.
Kali itu saya aman, tetapi bukan berarti ke depannya tidak akan ada lagi detail-detail blogging yang hanya bisa dilakukan via komputer. Kemudian tebersitlah pikiran bahwa memang sebaiknya saya memiliki laptop.
Kegiatan Rutin Seorang Momblogger
Momblogger. Dari namanya sudah tersurat bahwa blogger jenis ini berasal dari ras terkuat di bumi, yakni emak-emak. Di balik tubuhnya yang tampak lemah tersimpan kekuatan untuk menyelesaikan persoalan sehari-hari.
Di sela mengerjakan pekerjaan rumah yang tak ada habisnya, saya menyempatkan diri untuk menulis. Awalnya saya teratarik menulis cerita fiksi, tetapi akhir-akhir ini lebih nyaman blogging. Emang blogging itu ngapain saja, sih? Simak terus tulisan ini, ya.
Berselancar di Dunia Maya
Sebelum menulis, saya biasanya berselancar di dunia maya untuk mencari referensi tulisan. Referensi itu bisa berupa artikel atau jurnal ilmiah. Bisa juga saya membaca-baca artikel para juara lomba saat saya berniat mengikuti lomba yang sejenis. Bukan untuk plagiasi, tetapi untuk mencari inspirasi.
Saya biasanya tidak membuka satu tab, tetapi langsung beberapa tab. Hal ini sekilas tampak sepele, tetapi sebenarnya cukup memakan waktu. Saya harus memilih sumber mana yang paling relevan dengan tema yang saya akan angkat.
Membuat Draft
Setelah tahu akan menulis apa, saya membuat draft tulisan. Saya biasa menulis dulu di aplikasi WPS lalu sesudah selesai saya salin ke dashboard website. Dengan begini, saya jadi punya salinan tulisan untuk jaga-jaga jikalau ada gangguan di website.
Banyak yang terheran-heran kok saya betah ngetik rata-rata seribu kata per artikel di ponsel, padahal bisa itu karena terbiasa. Saya memang tidak bermasalah akan hal itu, tetapi di sisi lain sekarang saya menjadi merasa kagok jika sesekali mengetik di laptop.
Membuat Infografis dan Menyisipkan Gambar
Apakah kalau telah selesai menulis berarti artikel siap posting? Oh, tentu tidak semudah itu. Masih ada hal yang blogger harus lakukan, yakni melengkapi tulisan dengan infografis dan gambar.
Mata itu mudah lelah apalagi kalau membaca di gadget, ditambah minat baca masyarakat kita masih rendah. Oleh karena itu, keberadaan infografis dan gambar itu bukan hanya untuk mempercantik artikel, tetapi mendukung agar pemahaman pembaca lebih utuh dan sempurna.
Saya biasa membuat infografis atau menyisipkan gambar melalui aplikasi Canva. Sampai saat ini saya masih memakai versi gratisan. Biasanya saya menggunakan template yang telah tersedia, kurang kreatif memang. Namun, saya merasa sangat terbantu dengan adanya aplikasi ini.
Editing dan Posting Artikel
Tulisan sudah beres, infografis sudah lengkap. Kini saatnya saya membaca ulang dari awal untuk melakukan self-editing. Di sini biasanya jadi terlihat mana ketikan yang typo atau kalimat yang kurang nyambung.
Salah satu ilmu yang saya dapat saat dulu mempelajari tulisan fiksi adalah melakukan editing di saat tulisan telah rampung sempurna. Lebih bagus jika kita mengendapkannya terlebih dahulu selama beberapa jam atau hari.
Jeda waktu itu akan membuat pikiran kita lebih netral dan mampu menangkap kesalahan dengan lebih jeli. Saya juga biasa mengecek efektif tidaknya sebuah kalimat dan memperbaiki sebuah kata ke dalam versi baku menurut KBBI. Misalnya, saya sudah lama meninggalkan kata "sekedar" menjadi "sekadar".
Blogwalking
Begitu selesai posting artikel, saya akan langsung menuju Google Search Console. Saya akan melakukan inspect URL dengan memasukkan link artikel tersebut agar lebih cepat terindeks Google. Memang tanpa melakukan ini pun, Google akan noticed dengan artikel kita, tetapi tidak pasti kapan, bisa beberapa jam, hari, bulan, bahkan tahun.
Untuk sekarang, dari melakukan inspect URL, dalam hitungan jam Google sudah mengindeks tulisan saya. Setelah memastikan hal itu, saya biasanya mengikutsertakan artikel tersebut pada kegiatan blogwalking.
Blogwalking adalah kegiatan saling mengunjungi sesama blogger untuk menaikkan traffic blog dengan cara membaca dan memberikan komentar. Dalam satu kali blogwalking ada 5-30 peserta, tergantung aktif tidaknya peserta di grup itu.
Dalam satu minggu minimal saya mengikuti satu kali blogwalking, maksimalnya di setiap grup saya daftar blogwalking ketika butuh insight untuk laporan job kepada klien. Hal ini sangat membantu untuk mendongkrak view sebuah artikel.
Training dan Webinar
Saya baru mengikuti satu kali training untuk belajar ngeblog. Setiap ada info tentang itu, meskipun tertarik, saya kerap berpikir berulang kali, apakah saya bisa mengikuti training tersebut hanya bermodalkan ponsel. Seringnya saya memutuskan mundur karena tidak yakin akan bisa mengikuti pembelajaran tanpa sebuah laptop.
Untuk webinar, saya lumayan sering mengikuti via ponsel. Ya, memang agak kurang nyaman, selain layar yang sempit, saya juga tidak bisa utak-atik background. Ada kan ya webinar yang menyarankan anggota menggunakan background tertentu.
Dalam keterbatasan, saya sebagai blogger mencoba tetap semangat menjalani dan meng-upgrade diri. Namun, tidak dapat dimungkiri dengan blogging menggunakan laptop tentu semua proses ngeblog itu akan lebih mudah dan nyaman.
Asus Vivobook Go 14 (E410), Laptop yang Tepat untukku
Jangan mengukur sepatu orang lain dengan kaki kita.
Tentu peribahas itu sudah tidak asing lagi di telinga. Kita biasanya mengucapkan kata-kata ini saat ada seseorang yang terlalu mudah men-judge orang lain tanpa berusaha mengerti apa yang orang itu telah lalui. Dia hanya melihat sesuatu dari sudut pandangnya saja berdasarkan keadaan dirinya.
Begitu pula saat hendak membeli sebuah laptop. Di tengah gempuran, laptop-laptop spek dewa dengan harga selangit, saya tetap memilih laptop sesuai kebutuhan saya sendiri, seorang momblogger. Berikut beberapa pertimbangan saya dalam menentukan laptop terbaik yang gue banget, yaitu Asus Vivobook Go 14 (E410).
Asus Selalu Menjadi Pilihan yang Bagus
Saat membeli sesuatu kita tak bisa memungkiri, merk masih menjadi pertimbangan utama. Merk yang memiliki kualitas bagus, reputasi baik, dan pengalaman yang mumpuni tentunya akan memberikan ketenangan saat berbelanja.
Tidak mengherankan jika perusahaan asal Taiwan ini mampu mecuri hati banyak orang karena mereka terus menerus mengembangkan ide inovatif dan meluncurkan produk futuristik. Ditambah, penghargaan-penghargaan yang semakin memperkaya pencapaiannya.
34 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi sebuah perusahaan untuk bertumbuh. Berawal dari obrolan beberapa engineer di sebuah kedai kopi, Asus kini menjelma menjadi perusahaan multinasional yang dikenal memiliki motherboard terbaik di dunia serta personal computer, monitor, graphics cards, routers, dan teknologi lainnya yang berkualitas tinggi.
Asus memiliki tujuan untuk membantu menjembatani kesenjangan digital dalam masyarakat di seluruh dunia, dan mereka pun mengupayakan teknologi berkelanjutan. Untuk mengimplementasikannya, selain berfokus pada bisnis, Asus pun concern terhadap keadaan sosial dan lingkungan.
Salah satunya melalui Asus Foundation. ASUS dengan bangga mensponsori program dan inisiasi yang bermanfaat bagi masyarakat di seluruh dunia. Upaya ini merupakan cara bagi ASUS untuk menepati janji merk mereka seiring upaya untuk memberikan kehidupan digital yang menyenangkan bagi semua orang di mana pun.
Asus Fondation ini berupa, Program Relawan Internasional Asus, Daur Ulang PC untuk Masa Depan yang Lebih Cerah, Menyebarkan Teknologi ke Seluruh Dunia, dan Akses Digital untuk Semua Orang.
Harga Asus Vivobook Go 14 (E410) Sangat Terjangkau
Dari pantauan saya akhir-akhir ini, harga laptop di pasaran itu lebih tinggi daripada harga laptop saat saya masih kuliah. Kala itu harganya di kisaran 4 juta sampai 6 juta. Mungkin dari dulu juga harganya sudah bervariatif, tetapi kebutuhan masyarakat akan laptop dengan spek yang lebih tinggi semakin meningkat, sehingga orang-orang di sekitar saya kini berburu benda itu di kisaran harga 7-10 juta.
Sekali lagi, kebutuhan setiap orang itu berbeda. Untuk saat ini, saya belum membutuhkan laptop yang harganya selangit. Saya butuh perangkat yang mendukung kegiatan saya sebagai momblogger. Pencarian saya berawal dari merk-nya. Setelah memutuskan untuk memilih jenama Asus, saya menjatuhkan pilihan pada Asus Vivobook Go 14 (E410).
Di antara seri Asus lainnya, Vivobook Go 14 ini termasuk pada kategori laptop Asus dengan harga low. Untuk seri ini, Asus mematok harga mulai 4.299.000 dengan empat pilihan warna, yaitu Peacock Blue, Rose Pink, Dreamy White, dan Star Black.
Bagi seorang ibu rumah tangga, harga segitu sangat worth it. Ditambah, saya punya dua anak yang sedang aktif-aktifnya. Mereka selalu kepo dengan apa yang saya kerjakan sehingga mempunyai barang yang terlampau mahal tentunya masih sangat rentan.
Fitur Asus Vivobook Go 14 (E410), Gue Banget!
Asus Vivobook Go 14 (E410) memiliki layar 14" dengan design stylish yang menunjang aktivitas harian seorang momblogger. Laptop ini memiliki berat 1,30 kg, menjadikannya ringkas sehingga tidak merepotkan emak-emak yang bawaanya cukup banyak ketika bepergian.
Laptop Asus ini dibekali Backlit Chiclet Keyboard dan Touchpad yang memudahkan saat proses pengetikan. Bentuk keyboard ini persegi panjang datar mirip permen yang memastikan penekanan menjadi akurat. Pilihan warnanya pun ciamik, apalagi yang Rose Pink yang pasti menjadi incaran para ibu dan gadis.
Sekarang ini laptop yang memiliki desain engsel istimewa tengah naik daun. Desain istimewa ini memungkinkam engselnya bisa dilepas sehingga laptop tersebut bisa difungsikan layaknya tab. Namun, bagi seorang ibu yang masih ditempel anak-anak, laptop yang memiliki kelengkapan engsel datar 180°seperti Asus Vivobook Go 14 tetap menjadi pilihan.
Seperti produk Asus lainnya, Asus Vivobook Go 14 pun telah dilengkapi Windows 11 Home yang lebih nyaman di mata sehingga kita bisa lebih produktif. Performanya pun terbilang unggul karena dilengkapi prosesor Celeron Processor N4020, RAM 4GB DDR4, hingga 512GB PCIe SSD. Fitur ini bisa menunjang kebutuhan para momblogger pemula untuk berbagai jenis aktivitas rutin seperti mengetik, posting artikel, atau mengikuti webinar.
Selanjutnya Asus Vivobook Go 14 (E410) terbaru memiliki Garansi Terbatas Internasional 2 tahun (Baterai 1 tahun). Dengan service center-nya yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia memudahkan kita saat mengalami masalah terkait produk. Inilah salah satu kelebihan memilih produk yang sudah punya nama.
Penutup "Asus Vivobook Go 14 (E410), Laptop Terbaik untuk Momblogger Pemula"
Setelah dua tahun ngeblog, saya merasa inilah saatnya beralih dari ponsel ke laptop demi menunjang aktivitas blogging yang lebih baik. Untuk perangkat pertama, saya memilih laptop yang sesuai dengan kebutuhan seorang momblogger pemula.
Seorang momblogger pemula butuh laptop untuk melakukan aktivitas harian ngeblog seperti: berselancar di dunia maya, membuat draft, membuat infografis, menyisipkan gambar, editing dan posting artikel, blogwalking, serta training dan webinar. Untuk semua aktivitas tersebut, laptop Asus selalu bisa diandalkan.
Laptop ASUS hadir dengan dilengkapi Windows 11 Home. Ketika pekerjaan menumpuk, laptop ASUS dengan Windows 11 siap membantu Anda menyelesaikannya. Laptop ASUS dengan Windows 11 yang lebih nyaman di mata, memungkinkan Anda mengekspresikan diri dan cara kerja terbaik Anda. Dan tidak hanya Windows 11 asli, tersedia juga genuine Microsoft Office 2021 untuk menunjang aktivitas Anda sepanjang hari.
Dengan harga terjangkau dan performa yang menunjang aktivitas saya sebagai momblogger pemula, Asus Vivobook Go 14 merupakan laptop terbaik versi saya saat ini. Kalau versi kalian apa, nih?
Referensi: asus.com
Post a Comment
Post a Comment